Konbanwa minna!!! Kali ini saya mau cerita tentang sebuah event di sekolah. Mau tahu ceritanya? Baca saja tulisan dibawah ini.
Semua bermula dari anak kelas 11 yang ingin merencanakan untuk merayakan Hari Guru tanpa diketahui oleh guru-guru. Caranya gimana? Caranya dengan setiap anak kelas 11 dan 12 membawa sekuntum mawar merah *kata-katanya kayak lagu dangdut, sekuntum mawar meraaahhh, aaaahhhh* dan kelas 10 membawa mawar putih. Lalu semuanya bernyanyi di lapangan sambil mawar-mawar tersebut diberikan pada guru-guru.
Di kelas saya, ada usulan untuk yang membeli bunga tersebut adalah bendahara kelas, Zenia, dan uangnya tinggal di kasih ke bendahara. Karena saya tidak tahu tempat beli bunga itu dimana *karena saya buta arah*, dan yang lainnya juga setuju, maka bendaharalah yang pergi melalang buana mencari mawar untuk kita semua.
Keesokan harinya, ternyata bunganya ga ada!!! Kata Zenia, dia udah muter-muter Depok buat cari mawar, tapi ga ketemu. Dia sendiri juga sambil nangis pas cerita hal itu. Setelah dia cerita, sekretaris kita semua, Emira langsung mengeluarkan seplastik mawar merah. Ternyata, dia sendiri juga nyari, takutnya kalau Zenia ga menemukan tempat yang jual mawar merah. Zenia pun terharu dengan kejadian itu, karena ada yang peduli *itulah yang namanya persahabatan, indah men.....*
Bel istirahat. Rencana dimulai. Siswa-siswa pada berkumpul di lapangan. Tapi, kenapa banyakan kelas 11 dibanding kelas 12 atau kelas 10?? Padahal kelas 10 muridnya lebih banyak dari kelas 11. Ya udahlah, mungkin mereka pada ga mau kali. Setelah pada kumpul, kami pun bernyanyi terima kasih guru. Salah satu siswa ada yang bawa kue, dan kue tersebut diberikan pada guru-guru sebagai tanda terima kasih *huuuu....mengharukan bok*. Setelah selesai bernyanyi, semuanya memberikan mawarnya kepada guru-guru *mata saya berkaca-kaca pada saat itu*.
Sebagai seorang pelajar, biasalaahhh, ada maunya. Setelah memberikan mawar dan bersalaman, kami bernyanyi gelang sepatu gelang. Tahu kan maksudnya? Yup, kita semua minta dipulangkan. Tapiii, hal tersebut tidak dikabulkan *huuuhh, pelit...*. Setelah event itu,bel masuk berbunyi, dan kita semua belajar seperti semula.
Yaaa..., kira-kira begitulah cerita tentang peringatan Hari Guru di sekolah saya. Bagi para pembaca yang bukan dari sekolah saya, pasti kurang ngerti dengan ceritanya. Kalau begitu, saya mau nanya aja deh. Bagaimana cara kalian untuk memperingati Hari Guru? Kalau yang mau jawab, komen postingan ini ya!!! Sekiranya cukup cerita untuk hari ini. Sampai jumpa!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar